![]() |
Give Away |
Problematika Remaja Indonesia/Kenakalan remaja : Geng Motor
Seiring dengan
perkembangan teknologi saat ini dan kemajuan jaman yang ada, kenakalan remaja
sudah melebihi batas norma dalam masyarakat. Remaja sekarang cenderung bersikap
acuh-tak acuh akan sikapnya terhadap orang lain, perkataan dan tingkah laku
yang merugikan orang lain.
Sudah tentu kita
banyak mendengar kenakalan remaja di Indonesia ini seperti merokok, pernikahan
dini, seks diluar pernikahan, aborsi, HIV/AIDS dan marak sekarang ini sampai
dikalangan artis adalah miras dan penggunaan narkoba.
Sekarang saya
sedang menekankan pada tingkah laku geng motor yang sedang marak di Indonesia.
Geng motor sudah mendapat perhatian khusus karena perilaku mereka yang sangat
merugikan masyarakat. Remaja-remaja pelaku geng motor tidak segan mengeroyok
dan membunuh lawannya. Macam-macam alasan mereka ikut bergabung dengan geng
motor, namun yang jelas kebanyakan dari mereka hanya ingin eksis dan diakui
dalam pergaulan. Mereka ingin diperhatikan, ingin dilihat wah dan ingin dilihat
hebat di mata orang lain.
Hal lain yang ada karena sebagian dari mereka hanya
ikut-ikutan ketika kejahatan dilakukan. Mereka tertawa ketika mereka beraksi,
banyak mata masyarakat memandang mereka, perilaku urakan ini justru menjadi
kesenangan bagi mereka. Bagi remaja yang ikut-ikutan dan tidak bermaksud
melakukan kejahatan pun akhirnya ikut terpengaruh karena bersembunyi di balik
kata ”banyak orang, tidak aku saja yang melakukan”.
Mengkaji hal ini
berdasarkan norma yang ada. Secara norma agama tentu saja hal ini sangat
bertentangan. Melakukan tindak kejahatan dan merugikan orang lain. Agama
mengajurkan kita berbuat baik bahkan membantu sesama. Secara norma kesusilaan, melakukan pelecehan
seksual adalah salah satu dari pelanggaran norma kesusilaan. Secara hukum tentu
saja kejahatan harus ditindak dengan adil dan bersih.
Mengetahui hal ini, sepatutnya pihak terdekat
dari remaja yaitu keluarga memberi bimbingan kepada anak, mengarahkan secara
baik dan mengawasi tindak tanduk anak. Pergaulan dan kesadaran diri sendiri juga sangat mempengaruhi perilaku
seseorang. Remaja perlu dibina dan diberi keterampilan untuk menyibukkan mereka
sehingga mereka tidak mempunyai waktu ketika bermain dengan orang-orang yang
tidak baik. Pengetahuan keagamaan dan nilai-nilai agama perlu ditanamkan sedini
mungkin sehingga mereka tidak sungkan dan menolak bergabung dengan geng motor.
Geng motor tidak
hanya ada di Indonesia tetapi juga ada di berbagai belahan dunia. Sebut saja Amerika Serikat yang memiliki
geng motor bernama Outlaws. Geng ini kerap melakukan aksi kriminal dan tindakan
ilegal seperti transaksi narkoba secara terbuka, perdagangan senjata,
pemerasan, pembunahan, serta prostitusi.
Oleh karena itu,
selain dari pihak terdekat mengatasi masalah kenakalan remaja dalam hal geng
motor, secara luas pemerintah perlu memberi perhatian khusus kepada geng motor
ini, mungkin yang semula dimulai dari klub motor yang menyalurkan hobi mereka
bersepeda motor tetapi akhirnya berujung negatif ketika bermotor mereka
melakukan kejahatan keji bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Berikan peraturan-peraturan
khusus, tindak tegas perilaku geng motor yang meresahkan masyarakat dan beri
efek jera ketika remaja geng motor tertangkap tangan melakukan kejahatan. Akhir kata semoga geng motor dapat dihentikan dan "geng motor" tidak menjadi kategori baru kenakalan remaja di Indonesia.
Sumber :