Sunday, September 18, 2016

Jelajah Surga di Bentaran Timur Indonesia

Kita punya negara yang besar dan indah, tetapi seringkali kita tidak tahu kekayaan keindahan alam yang tersembunyi di dalamnya. Mari melihat Indonesia bagian timur lebih dalam dan menjelajahi surga di bentaran timur negeri kita.

Perjalanan kita akan dimulai dari satu propinsi di timur Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ada pepatah yang mungkin sudah seringkali kita dengar atau mungkin sampai kita bosan begitu mendengarnya, "Tak kenal maka tak sayang". Tapi di balik pepatah tersebut memang benar adanya kalau kita tidak mengenal kita tidak sayang. Oleh karena itu mari perjalanan ini kita mulai dari prinsip Bapak Youk Tanzil "Mari melihat, mengenal, mengerti dan mencintai tanah air kita" khususnya dalam coretan ini Pulau Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah propinsi Indonesia yang terletak di bagian tenggara Indonesia. Propinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Komodo dan Pulau Palue. Ibukotanya terletak di Kupang, di bagian barat pulau Timor. Nah kita akan menjelajah pulau-pulau di atas. Karena ibukotanya ada di Kupang, mari kita mulai perjalanannya dari sini.

Secara garis besar gambaran dari Propinsi NTT adalah seperti di peta berikut



Propinsi NTT Yang Penuh Warna
Perjalanan kita mulai dari Bandar Udara El Tari Kupang. Di bandar udara ini perlu diketahui ada beberapa pesawat yang mungkin baru kita kenal namanya. Sekalian agar kita tahu. Beberapa airlines yang beroperasi diantaranya Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air yang sudah sering kita dengar dan sangat hafal jika sering melakukan perjalanan melalui udara. Tetapi ada beberapa pesawat yang namanya mungkin belum kita dengar seperti Kalstar Aviation yang mempunyai destinasi penerbangan  Ende, Maumere, Labuan Bajo, Makassar, ada pesawat Nam Air dengan tujuan Alor, Ende, Ruteng, Bajawa, Lewoleba, Waingapu, Larantuka, dan masih banyak lagi, jadi kita punya gambaran bahwa di Pulau NTT ternyata mempunyai banyak bandar udara. Dari sini kita telah mempunyai gambaran singkat bahwa NTT punya banyak warna, dimulai dari bandar udaranya, sejarahnya, tradisi, keindahan alam dan unsur kemanuasian yang akan kita dalami.

Bandar Udara El Tari, Kupang

Dari bandar udara El Tari Kupang kita akan menuju ke Kabupaten Timor. Perjalanan memerlukan waktu kurang lebih 2 jam 26 menit untuk tiba di kota Soe, Kabupaten Timor. 





Soe, The Freezing City and The Cold Waterfall Love
Kota ini biasa disebut "The Freezing City" atau "Kota Membeku" karena cuaca di kota ini jauh lebih dingin dibandingkan kota lainnya di Pulau Timor. Kota ini berjarak 110 km dari Kupang, atau sekitar 185 km dari AtambuaKota sangat dingin karena berada 900 meter di atas permukaan laut, suhu paling dingin dapat terjadi pada bulan Juni-Juli. Kalau kita datang pada bulan Juni-Juli tersebut, maka saat sore pun semua orang sudah masuk rumah karena sangat dingin jika berada di luar. Iklim di Soe sangat dipengaruhi Australia. 
Di Pinggiran Kota Soe ini terdapat air terjun cantik dan indah yang bernama Air Terjun Noelaku.Air terjun yang berlokasi di pinggiran Kota Soe dengan waktu tempuh sekitar 20 menit  ini masih jarang dikunjungi oleh wisatawan karena akses jalan menuju lokasi tersebut masih tergolong sulit. 
Sejarahnya, menurut orang-orang tua di desa sana, salah seorang berkata "air terjun ini adalah dahulu tempat mandinya para raja Timor yang berperang melawan penjajah baik pada zaman Belanda, Jepang maupun Portugis. Tempat ini sangat bagus buat persembunyian, karena letaknya sangat jauh dari permukiman warga" 

Air terjun ini terbilang unik karena kolam tempat menampung air berbentuk jantung yang disebut pengunjung,Waterfall Love. Belum banyak orang yang mengenal tempat ini namun belakangan mulai ramai dikunjungi masyarakat Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan ini. 


Sebelum tiba di lokasi anda akan di manjakan dengan pemandangan bukit yang berjejer rapi di kiri-kanan jalan.

Lokasi air terjun berjarak sekitar 50 meter dari tempat parkir yang hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di tengah perkebunan milik warga setempat. Gemuruh aliran air akan terdengar jika anda sudah mendekati lokasi air terjun. Banyak pohon-pohon yang menambah kecantikan lokasi air terjun ini. Terdapat Kolam yang menampung air terjun dengan lebar kolam sekitar 4 meter dan kedalaman mencapai 3 meter. Pengunjung bisa sepuas-puasnya menikmati udara, menikmati segarnya air dingin nan segar..benar..benar surga...




Episode 3 tiba di FLORES tanah yang indah, ramah yang penuh dengan peninggalan prasejarah yang kembali menghebohkan dunia.
Dari Labuhan Bajo menuju ke Wae Rebo sebuah surga kecil di tengah lembah yang jauh dari segalanya  merasakan kedamaian dan ketenangan. Belajar kearifan lokal dan menikmati senandung yang menggetarkan.

Episode ke 4 RoFA Return to The East berangkat dari Wae Rebo melintasi jalur Pantai Utara Flores, Reo, Riung, Mbay hingga Maumere. Melintasi jalur offroad yang penuh dengan lumpur, kubangan air, batu-batuan lepas.

Dalam episode 5 team RoFA melakukan penyebrangan yg beresiko tinggi. Mengitari Gn berapi Ile Ape yg permai dan menajubkan. Melintasi jalur offroad yg penuh dengan lumpur dan kubangan air menuju ke desa Lamalera dimana masih ditemukan sistem barter, jual beli tanpa uang, tradisi perburuan ikan paus yg kontraversial.

Edward Abbey yang juga pernah dikutip di program Ring of Fire Adventure KOMPAS TV, "Perjalanan yang sulit, berliku, sepi, berbahaya, mengantarkan kita pada keindahan alam yang luar biasa